Selasa, 15 Oktober 2013

Statistik Pendidikan

www.skripsiutama.blogspot.com
www.skripsiutama.blogspot.com
                      Statistik Pendidikan
Written by Ari Julianto


Menurut Subana dkk (2000: 15) Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan suatu persoalan.

Menurut Editorial Team (1992: 6991) asal kata statistik berasal dari kata New Latin yakni statisticus artinya 'negara' atau Bahasa Inggrisnya 'state'dan didefinisikan sebagai kumpulan matematika dan interpretasi data numerik khususnya analisa ciri-ciri populasi dari sampling.

Sedangkan menurut Irianto (2004), Statistik pada dasarnya merupakan alat bantu untuk memberi gambaran atas suatu kejadian melalui bentuk yang sederhana, baik berupa angka – angka maupun grafik – grafik, mengingat peranannya sebagai alat bantu, maka perlu di sadari bahwa kunci keberhasilan analisis statistik masih terletak pada pemakaiannya.

Siringoringo dan Nursamsi (2009: 1) memaparkan bahwa istilah Statistika sudah lama dikenal sejak jaman dahulu. Statistika bermula sebagai suatu cara berhitung untuk membantu pemerintah yang ingin mengetahui kekayaan dan banyaknya warga dalam usaha menarik pajak ataupun untuk berperang.

Di sisi lain, kata Statistika (Statistic) berasal dari bahasa Latin “Status” yang berkaitan dengan suatu Negara dalam arti kesatuan politik. Kata ini kemudian masuk dalam kamus bahasa Inggris sebagai “state” pada abad XVIII. Kemudian berkembang menjadi suatu cabang ilmu pengetahuan (Siagian dan Sugiarto, 2006).

Menurut Widyantini dan Pujiati (2004: 1) tahun 1791 - 1799, Dr .E.A.W Zimmesman mengenalkan kata statistika dalam bukunya Statistical Account of Scotland. Tahun 1981 - 1935 R. Fisher mengenalkan analisa varians dalam literatur statistiknya. Sedangkan di Indonesia Pengantar Statistika telah dicantumkan dalam kurikulum matematika Sekolah Dasar sejak tahun 1975. Hal itu disebabkan karena sekitar lingkungan kita berada selalu berkaitan dengan Statistik. Misalnya di kantor kelurahan kita mengenal statistik desa, di dalamnya memuat keadaan penduduk mulai dari banyak penduduk,pekerjaannya, banyak anak, dan sebagainya.

Nama statistik bergantung pada masalah yang dijelaskan oleh statistik itu, misalnya statistik pendidikan, statistik ekonomi, statistik kependudukan dan lain sebagainya. Sedangkan statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan data, penariakn kesimpulan, dan pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada.

Menurut Siringoringo dan Nursamsi (2009: 2) menyebutkan bahwa statistik dapat dibagi atas dua bagian menurut tingkat pekerjaan yang dapat dilakukan dengan metode-metode yang disediakan oleh setiap bagian itu, yakni:

a. Statistika deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan inforniasi yang berguna.

b. Statistika induktif (inferensia statistika)
Statistika induktif mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peranialan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya.

Menurut Osuji (2006: 4) menyebutkan pentingnya statistik bagi penelitian antara lain:
1. memberikan deskripsi yang lebih tepat,
2. membuat kita lebih terarah dan tepat alam berfikir,
3. membuat kita mampu meringkaskan hasil penelitian,
4. membuat kita mampu menarik kesimpulan umum,
5. membuat kita mampu memprediksikan sesuatu,
6. membuat kita mampu menganalisa faktor-faktor penyebab yang kompleks,

Statistik dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai (seperti pendidik, mahasiswa, peneliti dan sebagainya) apabila banyak menunjuang kelancaran tugas para 'petugas ' pendidikan tadi. Misalnya dipakai dalam kegiatan evaluasi (penilaian) dan penelitian. Dalam kegiatan evaluasi, statistik menjadi alat bantu untuk menganalisa dan menyimpulkan data hasil evaluasi. Sebahai contoh, ketika para guru mengevaluasi ketercapaian hasil pendidikan, biasanya data yang terkumpul berbentuk data kuantitatif sebelum diinterpretasikan menjadi data kualitatif.

Pengolahan data kuantitatif tersebut diuji dengan menggunakan statistik (ukuran) yang tepat sehingga diperoleh kesimpulan bahwa testee (subjek) yang dievaluasi) itu berukuran tinggi-rendah., baik-jelek, atau berhasil-gagal. Dalam kegiatan penelitian pendidikan, statistik banyak dipakai sebagai pendeskripsi data kuantitatif yang terkumpul, melalui ukuran rata-rata, simpangan baku, dan sejenisnya. Selain itu, statistik sangat berperan untuk menguji keberlakuan suatu hipotesis melalui alur pengujian hipotesis.

Menurut Subana dkk (2000: 15) bentuk data statistik pendidikan antara lain:
1. Data prestasi belajar siswa (misalnya nilai hasil tes, nilai rapor, nilai intelegensi, dan kepreibadian dan lain sebagainya),

2. Data tentang gambaran peserta didik, tenaga pengajar, pegawai dan lulusan (misalnya, jumlah siswa, guru berkualifikasi tertentu, lulusan yang melanjutkan /tidak melanjutkan, prestasi dan lain sebagainya,

3. Data tentang anggaran pendidikan (misalnya, belanja rutin pegawai, dana kesiswaan dan lain sebagainya),

4. Data tentang kepustakaan, administartif, dan perlengkapan (misalnya jumlah buku menurut kategori tertentu, jumlah alat sekolah dan lain sebagainya).


Referensi

Editorial Team. 1992. The American Heritage Dictionary of The English Language. Third Edition. Boston: Houghton Miffin.

Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenada Media.

Osuji, U.S.A.2006. Statistical Methods II. Abuja: National Open University of Nigeria.

Siagian, Dergibson dan Sugiarto. 2006. Metode Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Siringoringo, Hotniar dan Rachmat Agus Nursamsi.2009. Pengantar Statistika.Seri Diktat Kuliah. Penerbit Gunadarma.

Subana, Moersetyo,  Sudrajat. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Widyantini, Th. dan Pujiati. 2004. Statistika. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.

Semoga postingan kali ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.