Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Written by Ari Julianto
Berikut ini perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif sebagaimana yang disampaikan Prof.Dr. Lexy J. Moleong, M.A..
A. PENELITIAN KUANTITATIF
1. Maksud Penelitian (Objective Research)
Membuat deskripsi objektif tentang fenomena yang terbatas dan menentukan apakah fenomena. tersebut dapat dikontrol melalui beberapa intervensi.
2. Tujuan Penelitian (Research Goal)
Menjelaskan, meramalkan, dan/ atau mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik.
3. Pendekatan Penelitian (Research Approach)
Menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerik.
4. Asumsi Penelitian (Research Assumption)
Berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmun social adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teori yang dites atau dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena. Deduksitif, bebas-nilai(objektif), terfokus, dan berorientasi tujuan.
5. Model Penjelasan (Explanation Model)
Penemuan ‘fakta’ sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks.
6. Nilai (Value)
Bergantung pada model penjelasan hipotetiko deduktif dengan memulai dari teori dari mana hipotesis ditarik dan di tes dengan menggunakan prosedur yang ditentukan terlebih dahulu.
7. Alasan Penelitian (Research Reason)
Menerima nilai peneliti dapat berperan dalam permassalahan yang sedang diteliti, tetapi penelitian itu sendiri harus bebas nilai dengan prosedur khusus yang dirancang untuk mengisolasikan dan mengeluarkan unsur-unsur subjektif dan mencari kenyataan objektif.
8. Generalisasi (Generalization)
Deduktif- diduksi dari teori tentang apa yang akan diamati.
9. Hubungan peneliti dengan subjek (Relationship)
Berasumsi bahwa cara ini dapat menemukan ‘hukum’ yang menambah pada prediksi yang dapat dipercaya dan pada control tentang kenyataan/fenomena. Mencari keteraturan dalam sampel individ; analisis statistik menyatakan kecenderungan perilaku dan kecenderungan sudah cukup kuat untuk memperoleh nilai praktis.
10. Nilai orientasi (Orientation Value)
Tujuan penelitian adalah objektivitas; berusaha memelihara pandangan pribadi, kepercayaan ,’biases’ dari pengaruh pengumpulan data dan analisis proses. Melibatkan interaksi minimal dan jika interaksi diperlukan (wawancara) lalu berusaha membakukan proses. Peranan sampel dalam studi adalah pasif.
11. Studi Konteks (Context Study)
Berupaya agar nilai pribadi bebas dari pengaruh desain penelitian dan menghindari usaha membuat keputusan nilai tentang hal-hal yang diteliti.
12. Desain (Design)
Berupaya memahami fenomena yang komlpeks dengan jalan menganalisis bagian-bagian komponen (disebut variable). Setiap upaya penelitian menguji hanya beberapa dari kemungkinan variable yang dapat diteliti; konteks situasi diabaikan atau dikontrol. Data dikumpulkan dalam beberapa interval dan menfokus pada pengukuran yang tepat.
13. Metode (Method)
Terstruktur, formal, ditentukan terlebuh dahulu, tidak luwes, dijabarkan secara rinci terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan dapat diteliti; konteks situasi diabaikan atau dikontrol. Data dikumpulkan dalam beberapa interval dan memfokus pada pengukuran yang tepat.
14. Hipotesis (Hypothesis)
Deskriptif, korelasional, perbandingan–kausal, dan eksperimen.
15. Pengukuran (Measurement)
Hampir selalu mengetes hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang khusus, dapat dites, dan dinyatakan sebelum sesuatu studi dilakukan.
16. Review Kepustakaan (Review of Literature)
Tujuan pengukuran adalah objektivitas, member makna pada scoring dan pengumpulan data tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai peneliti, ‘bias’ dan persepsi; banyak bergantung pada tes, skala dan kuesioner terstruktur yang dapat diadministrasikan pada kondisi baku terhadap seluruh individu dalam sampel dan prosedur untuk scoring data dirinci secara tepat untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya bahwa setiap dua skor memperoleh hasil yang sama. Akhirnya, baku dan numerik.
17. Latar Penelitian (Research Background)
Ekstentsif, yang dengan hal itu mempengaruhi studi. Pengkajian teori diperlukan untuk menemukan konsep, variable, dan menata penelitian hipotesis.
18. Sampling
Sejauh mungkin dikontrol sampling teoritis dan sampling sebanyak mungkin digunakan sebagai mempertimbangkan.
19. Data
Random/acak: dimaksudkan untuk memilih dari sejumlah besar indiuvidu dalam polulasi dimasukan dalam sampel yang dianggap mewakili. Hal itu diragukan untuk mengeneralisasikan hasilnya kepada polulasi. Statifikasi, kelompok control, mengontrol variable ekstreneus.
20. Strategi pengumpulan data (Data Collection Strategy)
Numerik, variable dioperasionalkan, kode dikuantifikasikan, statistikal, dihitung dan diadakan pengukuran.
21. Subjek (Subject)
Pengamatan terstruktur yang partisipan, wawancara semi –terstruktur dan formal, administrasi tes dan kuesioner, eksperimen, penelitian servei, eksperimen-kuasai.
Subjek penelitian berjumlah besar ; pemilihan secara acak.
22. Analisis data (Data Analysis)
Deduktuf, secara statistis . terutama menghasilkan data numerik yang biasanya dianalisis secara statistik. Data kasar terdiri dari bilangan dan analisis dilakukan pada akhir penelitian.
23. Interpretasi Data (Data Interpretation)
Kesimpulan dan generalisasi diformulasikan pada akhir penelitian, dinyatakan dengan derajat kepercayaan tertentu yang ditentukan terlebih dahulu.
24. Kriteria (Criteria)
Validitas interval-bagaimana kebenaran ditemukan. Validitas eksternal-bagaimana penerapan temuan-temuan pada latar lainnya. Objektivitas-bagaimana seharusnya kita dapat diyakinkan bahwa temuan-temuan adalah reflektif dari subjek daripada hasil dari ‘ biases’ para peneliti.
25. Frasa Kunci (Key-Phrase)
Eksperimental, data numerik, empiris, dan statistis.
26. Konsep Kunci (Key-Concept)
Reliabilitas, variable, operasionalisasi, hipotesis, validitas, statistikal, signifikasi, replikasi.
27. Instrument Penelitian (Research instrument)
Inventori, kuesioner, skala, skor tes, indikator.
28. Masalah (Problem)
Mengontrol variable, validitas.
Demikianlah pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat. Amin.