Kesalahpahaman terhadap The Correlation, The Effect dan The Ability
Kesalahpahaman terhadap
The Correlation, The Effect dan
The Ability
Written by Ari Julianto
Belakangan ini ada suatu keselapahaman yang berkembang pada penelitian terhadap siswa. Kesalapahaman itu mungkin terbentuk akibat suatu keharusan yang disesuaikan dengan judul skripsi/thesis. Ada tiga penelitian yang menggunakan judul tertentu yang selama ini mengalami
mispersepsi.
Ketiga jenis penelitian yang saya maksudkan tersebutkan adalah penelitian yang menggunakan judul The Correlation, The Effect dan The Ability.
Selama ini mahasiswa ataupun dosen menilai setiap skripsi/thesis dengan judul menggunakan The Correlation pada akhir kesimpulan (conclusion) harus memiliki korelasi. Begitu juga dengan The Effect dimana kesimpulan akhirnya harus memiliki dampak. Hal tersebut juga dialami pada judul skripsi/thesis yang mengandung kata The Ability dimana hasil riset disimpulkan harus mampu.
Dilema semacam ini mungkin terjadi disebabkan kekakuan dalam memberikan dan memahami sebuah penelitian. Sebenarnya, penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil check-up medis yang kemudian dilakukan diagnosa sehingga berakhir pada kesimpulan dokter.
Jadi, tidak mungkin hasil diagnosa dokter diharuskan positif tanpa tawar menawarkan atau diganggu gugat. Begitu juga terhadap ketiga jenis skripsi/thesis yang menggunakan judul The correlation, The Effect dan The Ability.
Menurut Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics (Jack C. Richards dan Richard Schmidt. 2002) Correlation didefinisikan sebagai a measure of the strength of the relationship or association between two or more sets of data.
Sedangkan correlational research didefinisikan sebagai research carried out to examine the nature of the relationship between two naturally occurring variables.
Kemudian penelitian the Effect didefinisikan sebagai a measure of the strength of one variable’s effect on another or the relationship between two or more variables.
Sedangkan menurut Longman Dictionary of American English (2009) the ability didefinisikan sebagai the state of being able to do something, or your level of skill at doing something. Jadi, dari ketiga defenisi itu dapat disimpulkan bahwa jenis riset tersebut memiliki arti to measure dan to examine.Jika kita mengukur berarti jawabannya belum pasti pada titik tertentu bisa iya atau tidak.
Begitupun jika kita menguji, hasilnya bisa lulus atau gagal. Sungguh disesalkan jika ketika ditawarkan judul skripsi/thesis The correlation, The Effect dan The Ability muncul pertanyaan "Dimana hubungannya? Apa ada hubungannya....dimana dampaknya?Apa ada dampaknya...Apa siswa mampu melakukan itu? Mana mampu mereka..."
Bukankah pertanyaan-pertanyaan tersebut memang akan diajukan dalam formulation of the problem? Melalui posting di blog saya ini, saya ingin mengingatkan kepada para mahasiswa agar tidak terjebak dengan kesalapahaman tersebut.
Demikianlah pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat. Amin.