Sabtu, 13 April 2013

Jika Judul dan Isi Skripsi Tidak Nyambung

www.skripsiutama.blogspot.com
www.skripsiutama.blogspot.com
Jika Judul dan Isi Skripsi Tidak Nyambung



                                Written by Ari Julianto



Dalam posting kali ini saya mencoba mengangkat suatu dilema yang dihadapi mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Dilema ini bisa saja terjadi 50 : 1 dari mahasiswa saat melakukan penulisan skripsi. Dilema tersebut adalah 'antara judul dengan isi tidak saling berkaitan'.

Misalnya saja, judul skripsi mahasiswa tersebut adalah The Effect of Using Android Device on the Students' ability in mastering Vocabulary. Akan tetapi isi dari skripsi yang ditampilkan khususnya Chapter III Method of Research (dalam proposal) dan Chapter IV Data Collection and Analysis (dalam laporan riset) mengarah kepada Students' Ability. Mengapa ini bisa terjadi?

Ada beberapa faktor penyebab mengapa dilema ini bisa terjadinya, antara lain
(1) Faktor Kesengajaan
Maksudnya, si mahasiswa mengetahui bahwa setelah dia melakukan pra-riset, ternyata dia bakal menghadapi banyak kendala. Oleh sebab itu, dia sengaja menampilkan isi dari proposal atau laporan risetnya ke jenis riset yang lebih mudah baginya. Hal ini dia lakukan dengan harapan nantinya judul yang sebelumnya diajukan akan diarahkan oleh dosen pembimbingnya ke judul yang lebih tepat sesuai dengan isi proposal atau laporan risetnya.

(2) Faktor Ketidak-sengajaan
Maksudnya, si mahasiswa sama sekali tidak memahami methodology of research sehingga dia tidak mengetahui jenis penelitian apa yang dia lakukan. Bagi dirinya, semua peneilitian itu adalah sama sehingga dia menggunakan jenis penelitian yang selama ini dia ketahui saja. Dalam faktor ketidak-sengajaan ini, mahasiswa bisa juga mengalami kesalahan diakibatkan merujuk pada contoh skripsi sebelumnya tanpa diketahuinya bahwa skripsi tersebut salah.

Apa yang harus dilakukan jika dilema ini terjadi? Menurut saya, ada dua gendang pukulannya.
a. Mempertahanikan judul
b. Mempertahankan isi

a. Jika mempertahankan judul, maka si mahasiswa bersangkutan harus merombak semua isi di Chapter III Method of Research (dalam proposal) dan Chapter IV Data Collection and Analysis (dalam laporan riset. Namun, jika sudah terlanjur dilakukan penelitian untuk Chapter IV bagaimana? Nah disinilah peran dosen pembimbing untuk jeli dan teliti di saat skripsi tersebut masih dalam format proposal. Jika sudah dilakukan penelitian, menurut saya si mahasiswa tidak bersalah justru yang salah dalam hal ini adalah kelalaian si dosen pembing tersebut.

b. Jika mempertahankan isi, maka urusannya tidak serumit mempertahkan judul. Mahasiswa tersebut langsung meminta judul yang tepat kepada dosen pembimbing untujk menggantikan judul yang lama. Disini suah tentu tidak perlu perombakan isi baik itu di Chapter II ataupun Chapter IV.

Memang dilema ini sangat jarang terjadi, akan tetapi masalah ini bisa jadi tengah dialami para mahasiswa. Untuk itu, sinkronisasi antara mahasiswa dan dosen dalam hal ini sangat diperlukan. Ketelitian snagt dibutuhkan sehingga tidak ada saling tuding menuding siapa yang salah jika terlanjur sudah disajikan di Meja Hijau (Sidang Skripsi).

Demikianlah pembahasan dari saya kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.