Interview (Wawancara)
Written by Ari Julianto
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Emzir (2010). Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Byrne (2001) menyarankan agar sebelum memilih wawancara sebagai metoda pengumpulan data, peneliti harus menentukan apakah pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan tepat oleh orang yang dipilih sebagai partisipan. Studi hipotesis perlu digunakan untuk menggambarkan satu proses yang digunakan peneliti untuk memfasilitasi wawancara.
Menurut Miles dan Huberman (1984) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara, yaitu:
a) The setting, peneliti perlu mengetahui kondisi lapangan penelitian yang sebenarnya untuk membantu dalam merencanakan pengambilan data. Hal-hal yang perlu diketahui untuk menunjang pelaksanaan pengambilan data meliputi tempat pengambilan data, waktu dan lamanya wawancara, serta biaya yang dibutuhkan.
b) The actors, mendapatkan data tentang karakteristik calon partisipan. Di dalamnya termasuk situasi yang lebih disukai partisipan, kalimat pembuka, pembicaraan pendahuluan dan sikap peneliti dalam melakukan pendekatan.
c) The events, menyusun protokol wawancara, meliputi:
1)Pendahuluan,
2) Pertanyaan pembuka,
3) Pertanyaan kunci, dan
4) Probing, pada bagian ini peneliti akan memanfaatkan hasil pada bagian kedua untuk membuat kalimat pendahuluan dan pernyataan pembuka, serta hasil penyusunan pedoman wawancara sebagai pertanyaan kunci.
d) The process, berdasarkan persiapan pada bagian pertama sampai ketiga, maka disusunlah strategi pengumpulan data secara keseluruhan. Strategi ini mencakup seluruh perencanaan pengambilan data mulai dari kondisi, strategi pendekatan dan bagaimana pengambilan data dilakukan.
Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui yakni:
1). memperkenalkan diri,
2). menjelaskan maksud kedatangan,
3). menjelaskan materi wawancara, dan
4). mengajukan pertanyaan (Yunus, 2010: 358).
Setidaknya, terdapat dua jenis wawancara, yakni:
1). wawancara mendalam (in-depth interview), di mana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup, dan dilakukan berkali-kali.
2). wawancara terarah (guided interview) di mana peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan, yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap muka dengan informan, sehingga suasana terasa kaku.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.
1. Wawancara terstruktur maksudnya digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar. Adapun contoh wawancara terstruktur tentang tanggapan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah:
1) Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan pendidikan di wilayah ini?
a) Sangat bagus
b) Bagus
c) Tidak bagus
d) Sangat tidak bagus
2) Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan bidang kesehatan di wilayah ini?
a) Sangat bagus
b) Bagus
c) Tidak bagus
d) Sangat tidak bagus
2. Wawancara tidak terstruktur maksudnya adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Adapun contohnya adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibuk terhadap kebijakan pemerintah tentang impor gula saat ini? dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani”.
Wawancara tidak terstruktur sering digunakan dalam penelitian pendahuluan malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada objek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada satu tujuan.
Dalam melakukan wawancara maka pewawancara harus memperhatikan tentang situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara.
(Dari berbagai sumber)
Demikianlah pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat. Amin.
Search
Follow Us On Facebook
Popular Posts
-
skripsi agama islam pdf - Lalu saatnya kita akan membahas dari segi bentuk dari proposal skripsi itu. Bentuk proposal skripsi itu terbagi j...
-
skripsi manajemen sdm 4 variabel pdf - Lalu saatnya kita akan bahas berdasarkan bentuk dari proposal skripsi itu. Bentuk proposal skripsi it...
-
skripsi pendidikan kewirausahaan - Dan now kita akan bahas menurut bentuk dari proposal skripsi itu. Bentuk proposal skripsi itu terbagi pa...
-
skripsi manajemen informatika pdf - Lalu sekarang kita akan bahas berdasarkan bentuk dari proposal skripsi itu. Bentuk proposal skripsi itu ...
-
skripsi kuantitatif pdf - Dan now kita akan membicarakan menurut bentuk dari proposal skripsi itu. Bentuk proposal skripsi itu terbagi menj...
-
Jasa Skripsi Lengkap dan Murah di Bolaang Mongondow Utara - Judul skripsi sungguh patut diperhatikan lantaran judul skripsi merupakan bagian...
-
skripsi manajemen rumah sakit pdf - Lalu sekarang kita akan bicara menurut bentuk dari proposal skripsi itu. Bentuk proposal skripsi itu te...
-
download skripsi bahasa inggris pdf - Lalu sekarang kita akan bicara dari segi bentuk dari proposal skripsi itu. Bentuk proposal skripsi itu...
-
skripsi manajemen operasional pdf - Lalu sekarang kita akan bahas dari segi bentuk dari proposal skripsi itu. Bentuk proposal skripsi itu t...
-
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasu...
Categories
- Algorima dan Pemrograman Terstruktur
- Award
- Bahasa Indonesia
- Berita
- Buku
- Cerpen
- Deskripsi Riset
- Ilmu Sosial Budaya Dasar
- jaringan komputer
- Jenis Riset
- jual skripsi
- Judul Skripsi
- Kata Mutiara
- Kesehatan
- Kewirausahaan
- Langkah Awal
- Lomba
- Page Rank
- Pem.Web
- Pemahaman
- Pengolahan Instalasi Komputer
- Penting Panas Perlu dan Seruu
- Puisi
- Rancangan
- Sistem Berkas
- Sitem Pendukung Keputusan
- Teknik Optimasi
- Teknologi
- Teknologi Komputer
- tempah skripsi
- Tinjauan
- Tugas Adm. Web Lanjutan
- Tugas Bahasa Indonesia
- Tugas Elektronika Digital
- Tugas Sistem Penunjang Keputusan
BTemplates.com
Blog Archive
-
▼
2013
(1985)
-
▼
Januari
(34)
- Judul Skripsi "5"
- Judul Skripsi "4"
- Judul Skripsi "3"
- Judul Skripsi "2"
- Referinsi Judul-Judul Skripsi
- Fungsi Modem
- Perangkat Keras Komunikasi Data
- Interview (Wawancara)
- Jenis-jenis Jaringan
- Gambar Relasi Antara EDP, MIS dan DSS
- Fungsi Layer OSI
- Model OSI
- Sikap Kritis terhadap Pengaruh Perubahan Sosial da...
- Perilaku Masyarakat sebagai Akibat Adanya Perubaha...
- Faktor-Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
- Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
- Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya dan Penyebabnya
- Pengertian Perubahan Sosial Budaya
- Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Keb...
- Modernisasi
- Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan
- Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial...
- Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Kebud...
- Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan
- Apa Itu Data?
- Pengertian Keyboard
- Pengertian Mouse
- Pengertian Touchpad
- Pengertian Light Pen
- Joy Stick dan Games Paddle
- Akulah Si Dia...!!!
- Pengertian Barcode
- Scanner
- Monitor
-
▼
Januari
(34)